Psikologi Perkembangan II
Isna Asyri Syahrina, S. Psi
Silabus
MINGGU I
Perkembangan masa pra-sekolah
(Early Childhood)
MINGGU II
Perkembangan usia sekolah
(middle childhood)
MINGGU III
Perkembangan masa remaja (adolescence)
MINGGU IV
Perkembangan masa dewasa awal (early adulthood)
Perubahan masa remaja ke dewasa
Perkembangan fisik
Seksualitas
Perkembangan kognitif
Karier dan pekerjaan
Perkembangan sosiomotorik
MINGGU V
Perkembangan usia tengah baya (middle adulthood
dan sosial
MINGGU VI
Perkembangan usia lanjut (late adulthood)
MINGGU VII
Ujian
Tengah
Semester
MINGGU VIII
Teori-teori perkembangan
Prinsip-prinsip perkembangan
Teori-teori psikologi perkembangan
MINGGU IX
Teori perkembangan menurut psikoanalisis
Teori Freud
MINGGU X
Teori perkembangan menurut psikoanalisis
Teori Erikson
MINGGU XI
Teori kognitif Piaget
MINGGU XII
Teori perkembangan moral Kohlberg
Pengertian moralitas
Tahap-tahap perkembangan moral
MINGGU XIII
Teori belajar sosial
Sejarah teori belajar sosial
Pengertian belajar sosial
Teori operant conditioning
DAFTAR PUSTAKA
Santrock, JW. Life-span Development. Jilid 2. Medison : Brown & Benchmark.1997
Hurlock, Psikologi Perkembangan suatu Pendekatan sepanjang rentang kehidupan
Monks, Siti Rahayu Haditono, Psikologi Perkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannya, 2004, Yogyakarta: Gadjahmada University Press
Kontrak Perkuliahan
Tata Tertib
2. Selama perkuliahan berlangsung tidak dibenarkan merokok, makan atau mengunyah permen karet
3. Daftar hadir ditandatangani sendiri (tidak dibenarkan mengisi daftar hadir orang lain)
4. Tidah dibenarkan mengaktifkan HP selama perkuliahan berlangsung
5. Keterlambatan kehadiran hanya dapat ditolerir selama 15 menit pertama dan setelah itu dianggap tidak hadir
Penilaian
Prosentase penilaian Akhir
Batas Penilaian Akhir
80-100 : A
65-79 : B
55-64 : C
40-54 : D
0-39 : E
Baca Doa sebelum dan setelah selesai belajar
Pada Gestaltwandel pertama, terlihat bahwa badan anak bagian atas lebih lamban berkembangnya daripada badan bagian bawah. Anggota-anggota badan masih relatif pendek, kepala relatif besar, perutnya masih besar dan ada gigi susu
Pada usia 6 tahun keseimbangan badannya relatif berkembang baik, anak makin dapat menjaga keseimbangan badannya (paling senang berjalan di atas dinding, pagar, dsb). Penguasaan badan seperti membungkuk, melakukan macam-macam latihan senam dan aktivitas olah raga berkembang dalam masa ini.
Koordinasi antara mata dengan tangan juga berkembang (visio-motorik) yang dibutuhkan untuk membidik, menyepak, melempar dan menangkap
Aspek-aspek pokok perkembangan Fisik
Tinggi
Pertambahan tinggi badan setiap tahunnya rata-rata tiga inci. Pada usia 6 tahun tinggi anak rata-rata 46,6 inci
Berat
Pertambahan berat badan setiap tahunnya rata-rata 3 sampai 5 pon. Pada usia 6 tahun berat anak harus kurang lebih 7 kali berat pada waktu lahir. Anak perempuan rata-rata beratnya 48,5 pon dan anak laki-laki 49 pon
Wajah lebih kecil, tetapi dagu tampak lebih jelas dan leher agak memanjang. Gumpalan pada bagian-bagian tubuh berangsur-angsur angsur berkurang dan tubuh cenderung berbentuk kerucut, dengan perut yang rata (tidak buncit), dada yang lebih bidang dan rata, dan bahu lebih luas dan lebih persegi. Lengan dan kaki lebih panjang dan lebih lurus. Tangan dan kaki tumbuh lebih besar
Perbedaan bentuk tubuh jelas. Ada yang endomorf (gemuk lembek), berotot (mesomorf) dan relatif kurus (ektomorf)
Tingkat pengerasan otot bervariasi pada bagian-bagian tubuh mengikuti hukum perkembangan arah. Otot menjadi lebih besar , lebih kuat dan lebih berat, sehingga anak tampak lebih kurus meskipun beratnya bertambah
Anak-anak yang cenderung bertubuh endomorf lebih banyak jaringan lemaknya daripada jaringan otot. Yang cenderung mesomorf, mempunyai jaringan otot yang lebih banyak daripada jaringan lemak, dan yang bertubuh ektomorf mempunyai otot-otot kecil dan sedikit jaringan lemak
Selama 4 sampai 6 bulan pertama masa kanak-kanak, 4 gigi bayi yang terakhir, -geraham belakang – muncul. Selama setengah tahun terakhir, gigi bayi mulai tanggal digantikan gigi tetap. Yang mula-mula lepas adalah gigi bayi yang pertama kali tumbuh yaitu gigi seri tengah. Bila masa awal kanak-kanak berakhir, pada umumnya bayi memiliki satu atau dua gigi tetap di depan dan beberapa celah di mana gigi tetap akan muncul.
Dunia kognitif anak-anak pra sekolah ialah kreatif, bebas dan penuh imajinasi. Di dalam seni mereka, matahari kadang-kadang berwarna hijau, dan langit berwarna kuning, mobil mengambang di awan. Imajinasi anak terus bekerja dan daya serap mental mereka tentang dunia makin meningkat.
Tahap praoperasional kira-kira anak mulai umur 2 tahun – 7 tahun
Pada tahap ini konsep yang stabil mulai dibentuk, penalaran mental muncul, egosentrisme mulai kuat dan kemudian lemah, serta pemikiran terhadap hal yang magis terbentuk.
Pemikiran praoperasional merupakan awal kemampuan untuk merekonstruksi pada tingkat pemikiran apa yang telah dilakukan pada perilaku
Pemikiran praoperasional juga mencakup peralihan penggunaan simbol dari yang primitif kepada yang lebih canggih.
Pemikiran praoperasional dapat dibagi ke dalam 2 subtahap yaitu subtahap fungsi simbolis dan subtahap fungsi intuitif
Subtahap pertama pemikiran praoperasional yang terjadi kira-kira antara usia 2 hingga 4 tahun.
Pada subtahap ini anak mengembangkan kemampuan untuk membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada.
Kemampuan untuk berpikir secara simbolis itu disebut fungsi simbolis.
Kemampuan tersebut mengembangkan secara cepat dunia mental anak. Anak-anak kecil menggunakan desain coret-coret untuk menggambarkan manusia, rumah, mobil, awan, dan lain-lain
Anak kecil tidak memperdulikan realita, gambar-gambar mereka penuh khayal dan penuh daya cipta. Matahari biru, langit kuning, .
Tahap ini terjadi kira-kira usia 4 sampai 7 tahun. Pada subtahap ini anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin tahu jawaban atas semua bentuk pertanyaan.
Piaget menyebut periode ini intuitif karena anak-anak berusia muda tampaknya begitu yakin tentang pengetahuan dan pemahaman mereka tetapi belum begitu sadar bagaimana mereka tahu apa yang mereka ketahui itu. Maksudnya mereka mengatakan mengetahui sesuatu, tetapi mengetahuinya tanpa menggunakan pemikiran rasional
Perbedaan keluarga dan pengasuhan
Anak-anak tumbuh dalam keluarga yang berbeda-beda. Sebagian anak tinggal dalam keluarga yang belum pernah mengalami perceraian, sebagian tinggal dalam keluarga orang tua tunggal, sebagian lain tinggal dalam keluarga tiri. Beberapa anak tinggal dalam kemiskinan, anak-anak lain hidup dalam keluarga yang beruntung secara ekonomi.
Gaya Pengasuhan
Anak Belajar dari Kehidupannya
(By: Dorothy Law Nolte)
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
2. Pengasuhan otoritatif (authoritative parenting), mendorong anak-anak agar mandiri tetapi masih menetapkan batas-batas dan pengendalian atas tindakan-tindakan mereka. Orang tua memperlihatkan kehangatan serta kasih sayang kepada anak.
Permisive indifferent
Suatu gaya di mana orang tua sangat tidak terlibat dalam kehidupan anak
Permisive indulgent
Suatu gaya pengasuhan di mana orang tua sangat terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka tetapi menetapkan sedikit batas atau kendali terhadap mereka
Permainan (play)
Suatu kegiatan yang menyenangkan yang dilaksanakan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri
Permainan esensial bagi kesehatan anak-anak kecil. Permainan bahkan menjadi krusial karena meningkatkan afiliasi dengan teman sebaya, mengurangi tekanan, meningkatkan perkembangan kognitif, meningkatkan daya jelajah. Permainan meningkatkan kemungkinan bahwa anak-anak akan berbicara dan berinteraksi dengan satu sama lain. Selama sosialisasi ini anak-anak mempraktekkan peran-peran yang mereka akan laksanakan dalam hidup masa depannya.
Mildred Parten mengembangkan suatu klasifikasi perluasan permainan anak. Parten mengkategorikan permainan sebagai berikut:
Terjadi ketika anak tidak terlibat dalam permainan seperti anak-anak lain umumnya, tetapi mungkin berdiri di suatu titik, memandang ke sekitar ruangan atau melakukan gerakan- gerakan acak yang nampaknya tidak memiliki suatu tujuan.
Terjadi ketika anak bermain sendirian dan mandiri dari orang lain. Anak nampaknya asik sendiri dan tidak banyak perduli terhadap apapun yang sedang terjadi. Anak berusia 2 dan 3 tahun lebih sering terlibat dalam solitary play daripada anak-anak prasekolah yang lebih tua
Terjadi ketika anak menonton orang lain bermain. Anak dapat berbicara dengan anak-anak lain dan menanyakan pertanyaan tetapi tidak masuk ke dalam perilaku permainan mereka. Minat aktif anak pada permainan anak-anak lain membedakan onlooker play dari unoccupied play.
Anak bermain terpisah dari anak-anak lain, tetapi menggunakan mainan-mainan yang sama seperti yang digunakan oleh anak-anak lain atau dengan cara meniru cara mereka bermain.
Permainan melibatkan interaksi sosial dengan sedikit organisasi atau tanpa organisasi.
Anak cenderung lebih tertarik dengan satu sama lain daripada dengan permainan yang sedang mereka lakukan. Meminjam atau meminjamkan mainan dan mengikuti atau mengajak anak-anak lain antri adalah contoh associative play
Meliputi interaksi sosial di dalam suatu kelompok yang memiliki suatu rasa identitas kelompok dan kegiatan yang terorganisasi. Permainan-permainan, persaingan-persaingan formal anak-anak ditujukan untuk memenangkan. Contoh: kelompok yang dibentuk oleh guru untuk melakukan tugas-tugas secara bersama.
Perilaku yang diperlihatkan untuk memperoleh kenikmatan dari melatih perkembangan (skema) sensorimotor.
Anak mentranformasikan lingkungan fisik ke dalam suatu simbol.
Anak-anak meningkatkan penggunaan benda-benda di dalam permainan simbolis mereka, belajar mentranformasikan benda-benda-dengan menggantikan benda itu dengan benda lain dan memperlakukan benda tersebut seperti benda yang digantikannya.
Ada 3 unsur yang terdapat dalam permainan pura-pura, yaitu:
Permainan yang melibatkan interaksi sosial dengan teman-teman sebaya. Selain permainan sosial dengan teman-teman sebaya dan permainan kelompok pura-pura, bentuk lainnya adalah permainan yang kasar dan kacau (berlari, mengejar, bergulat, melompat, terjatuh, memukul) tetapi dalam permainan kasar dan kacau perilaku ini diikuti oleh tanda-tanda seperti tertawa, gerakan yang dilebih-lebihkan dan tangan terbuka.
Mengkombinasikan kegiatan sensorimotor/praktis yang berulang dengan representasi gagasan-gagasan simbolis.
Permainan ini terjadi ketika anak-anak melibatkan diri dalam suatu kreasi atau konstruksi suatu produk atau suatu pemecahan masalah ciptaan sendiri. Misalnya menggambar kerangka rumah atau orang.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kenikmatan yang melibatkan aturan dan seringkali kompetisi dengan satu orang atau lebih.
1. Rekan: Orang yang memuaskan kebutuhan akan teman dengan berada dalam lingkungan yang sama di mana ia dapat dilihat dan didengar.
2. Teman bermain
3. Teman baik
Teman sebaya (peers) adalah anak-anak yang tingkat usia dan kematangan kurang lebih sama.
Fungsi kelompok teman sebaya
Saat ini merupakan saat ketidakseimbangan karena anak-anak mudah terbawa ledakan-ledakan emosional sehingga sulit dibimbing dan diarahkan.
Emosi yang tinggi kebanyakan disebabkan masalah psikologis daripada masalah fisiologis. Orang tua hanya memperbolehkan anak melakukan beberapa hal, padahal anak merasa mampu melakukan lebih banyak lagi dan ia cenderung menolak larangan orang tua.
Moral Development berkaitan dengan aturan dan konvensi tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain.
Para ahli perkembangan menguji 3 bidang yang berbeda:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar